.

Wisata Horor di Jawa Barat: Tempat-Tempat Penuh Mitos dan Misteri

Provinsi Jawa Barat terkenal tidak hanya dengan pemandangan alam, ragam kuliner, dan situs bersejarahnya, tetapi juga dengan beberapa tempat yang memiliki reputasi horor dan mistis. Berikut adalah beberapa tempat wisata horor di Jawa Barat yang terkenal dengan kisah-kisah mistisnya.

1. Jembatan Cirahong

Jembatan Cirahong terletak di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Jembatan sepanjang 202 meter ini menggunakan kontruksi baja dan merupakan peninggalan zaman Belanda. Konon, terdapat kisah mistis yang beredar di masyarakat tentang sepasang kekasih yang menjadi tumbal selama pengerjaan jembatan tersebut. Jembatan ini juga dikenal karena menjadi jalan alternatif antara Tasikmalaya dan Ciamis.

2. Rumah Pengabdi Setan

Rumah Pengabdi Setan berlokasi di lahan milik PTPN VIII di Kampung Kertamanah, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Rumah ini adalah lokasi syuting film "Pengabdi Setan" yang disutradarai oleh Joko Anwar pada tahun 2017. Aura mistis terasa kuat ketika memasuki rumah ini, terutama saat memasuki kamar ibu, salah satu karakter dalam film.

3. Goa Sunyaragi

Goa Sunyaragi terletak di Desa Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Bangunan cagar budaya ini didirikan pada abad ke-16 oleh cicit Sunan Gunung Jati. Bangunan ini memiliki bentuk seperti candi dari batu-batu karang. Mitos yang beredar adalah bahwa anak perawan dilarang menyentuh patung Perawan Sunti di tengah kolam, karena akan kesulitan mendapat jodoh.

4. Kamar 308 di Samudera Beach Hotel

Kamar 308 berada di Samudera Beach Hotel, Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Hotel ini didirikan pada tahun 1962 dan terkenal karena memiliki kamar khusus untuk Nyi Roro Kidul. Kamar ini sebelumnya bernomor 720, namun kemudian berubah menjadi nomor 308.

5. Goa Miring

Goa Miring terletak di kawasan cagar alam Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Goa ini terkenal dengan batu-batu berbentuk pocong, kuntilanak, dan tengkorak. Nama goa ini berasal dari keharusan untuk memiringkan badan saat memasuki goa.